Rabu, 20 Januari 2016

10 Mitos Tentang Dinosaurus

http://www.tor.com/blogs/2013/03/10-dinosaur-myths-that-need-to-go-extinct

by: Brian Switek

1: Tyrannosaurus dan Apatosaurus hidup bersama

Sebagai seorang anak, saya menghabiskan berjam-jam pementasan pertempuran antara mainan plastik Tyrannosaurus saya—sang Raja tiran dinosaurus—bermodel gempal melawan dinosaurus berleher panjang Apatosaurus. Tapi kedua dinosaurus itu sesungguhnya tidak pernah bertemu satu sama lain. Apatosaurus menjelajahi wilayah barat Amerika Utara sekitar 150 juta tahun yang lalu, lebih dari 80 juta tahun sebelum Tyrannosaurus berevolusi. Bahkan, terdapat rentang yang lebih besar dari waktu yang memisahkan Apatosaurus dan Tyrannosaurus daripada memisahkan kita dari dinosaurus karnivora yang paling terkenal itu—bahwa kira-kira hidupnya sekitar 66 juta tahun lalu. Tapi penggemar dinosaurus sangat menggemarinya. Meskipun demikian, Tyrannosaurus tak pernah makan Apatosaurus. Predator raksasa itu tinggal di habitat yang sama pada akhir zaman cretaceous dengan Alamosaurus—dinosaurus sauropod besar yang ditemukan di barat daya Amerika Serikat. Tyrannosaurus mungkin menikmati steak sauropod.

2: “Dinosaurus” berarti sesuatu yang kuno dan reptil

Meskipun kata “dinosaurus” adalah istilah teknis yang berlaku untuk kelompok tertentu hewan yang disatukan oleh karakteristik dan keterikatan bersama oleh sejarah evolusi. Hanya karena beberapa makhluk prasejarah itu besar atau memiliki gigi runcing tidak secara otomatis membuat semuanya bisa dijuluki dinosaurus. Buktinya, ada pada detail anatomi dan hubungan khusus antara makhluk itu. Dalam gambaran evolusi yang lebih besar, dinosaurus hanya satu keturunan dalam kelompok yang disebut archosaurus. Kelompok ini juga mencakup pterosaurus, buaya, dan kerabat terdekat mereka yang hidup, dan semua yang memisahkan diri dari satu sama lain sekitar 245 juta tahun yang lalu. Dinosaurus adalah bagian tertentu dari radiasi archosaurus ini, berbeda dari archosaurs lain dan bentuk lain dari reptil prasejarah. Sementara mereka hidup bersama dinosaurus, pterosaurus terbang dan reptil laut seperti plesiosaurus berleher panjang, ikan seperti ichthyosaurus, dan kadal berenang yang disebut mosasaurus tidaklah disebut dinosaurus.

3: Dinosaurus berbadan besar dan berotak di pantat

Beberapa dinosaurus—seperti sauropoda perkasa dan si Lapis baja Stegosaurus—memiliki rongga di pinggul mereka yang ekstra besar. Ruang yang luas dikaitkan dengan kanal saraf, di mana dilewati tulang belakang, sehingga abad ke-19 ahli paleontologi Otniel Charles Marsh berspekulasi bahwa ruang berongga itu merupakan “tempurung otak posterior” yang membantu dinosaurus mengkoordinasikan kaki dan ekor.

Tapi ahli paleontologi sekarang tahu bahwa dinosaurus tidak memiliki otak kedua. Pertama, berbagai jenis vertebrata memiliki perluasan sedikit dari sumsum tulang belakang di sekitar kaki mereka. Sedikit pembengkakan sistem saraf ini membantu mengatur gerakan anggota badan. Tapi, Stegosaurus dan sauropoda memiliki ekspansi yang lebih besar yang mungkin berfitur aneh yang disebut tubuh glikogen, yakni sejenis jaringan, yang terlihat di pinggul burung, yang memungkinkan untuk menyimpan energi kaya karbohidrat—meskipun ahli zoologi masih belum sepenuhnya yakin apakah hal ini terjadi. Akan tetapi, satu hal yang pasti bahwa dinosaurus tidak memiliki otak di bagian pantat.

4: Tyrannosaurus memiliki lengan yang tidak berfungsi baik

Lengan Tyrannosaurus terlihat kecil dibandingkan dengan tubuh besar dan tengkorak besar, tetapi tidak selemah yang dibayangkan. Lengan Tyrannosaurus sangat gagah dan berotot berat, sehingga dinosaurus itu mempunyai sekitar 430 pound otot di tiap lengan. Tidak ada binaragawan manusia yang dapat menyamainya. Dan, jika kita ingin menyepelekan dinosaurus bertangan kecil, cobalah lihat Carnotaurus. Di dalam lengan karnivora ini, tulang-tulang lengan bawah, pergelangan tangan, dan tangan dikompresi ke dalam tumpukan tulang pendek yang melekat pada tulang lengan atas yang fleksibel. Jika Carnotaurus ingin menyerang dinosaurus lain dengan lengannya, anggota tubuh bagian depan pemangsa itu akan hanya mampu melakukan putaran serupa baling-baling yang tidak efektif.

5: Dinosaurus menyeret ekor mereka

Anda akan berpikir bahwa Jurassic Park dan sejumlah film fantasi dinosaurus lainnya benar-benar menggambarkan bagaimana dinosaurus menyeret ekor mereka, tapi ternyata tidak. Sementara para ahli paleontologi merekonstruksi dinosaurus yang berjalan dengan lemas dan ekor terkulai, tapi sejak tahun 1970 para peneliti telah memulihkan gambaran dinosaurus dengan menaruh penahan pada bagian fosil sehingga menggambarkan bahwa dinosaurus mengangkat ekor mereka. Bukti ini tidak hanya berasal dari Osteologi—termasuk struktur pendukung ekor seperti memperkuat tendon kaku di beberapa dinosaurus—tetapi juga dari jejak kaki yang akan terhapus apabila dinosaurus menyeret ekor mereka ketika berjalan.

6: Dinosaurus adalah teror bagi mamalia kecil

Nenek moyang dan sepupu mamalia relatif lebih kecil dari pada dinosaurus selama zaman Mesozoikum. Hal ini sering dianggap sebagai indikasi bahwa lanskap Trias, Jurassic, dan Cretaceous adalah tempat berbahaya bagi si kecil. Namun, mamalia sesungguhnya makan dinosaurus juga. Sebuah spesimen bernama Repenomamus—sekitar 125 juta tahun lalu, adalah seekor mamalia yang berukuran seperti luwak—memiliki bayi dinosaurus yang diawetkan dalam isi ususnya. Tidak ada yang tahu apakah mamalia itu menemukan bayi itu atau secara aktif mencuri dari sarang dinosaurus, tapi mamalia yang bergigi tajam pasti mampu memakan dinosaurus yang kecil. Mamalia lainnya memakan dinosaurus setelah menjadi mayat. Beberapa tulang dinosaurus menunjukkan tanda-tanda penggerogotan khas yang hanya bisa diciptakan oleh mamalia kecil.

7: Dinosaurus selalu tinggal di suhu lembab

Gambaran klasik dinosaurus prasejarah adalah hewan fantastis yang hidup di hutan lebat dan rawa keruh. Beberapa dinosaurus menghuni lingkungan seperti ini. Gambaran itu benar, tetapi keragaman seluruh dinosaurus sebenarnya menempati keragaman habitat di seluruh dunia sekitar 160 juta tahun lalu. Bahkan, ada dinosaurus yang hidup di salju. Situs zaman cretaceous di dataran tinggi Kutub Utara mengandung sisa-sisa dinosaurus yang hidup di habitat yang relatif dingin yang akan menjadi gelap sepanjang tahun dan berdasarkan rekonstruksi iklim kuno, mereka mungkin mengalami hujan salju. Seekor Tyrannosaurus yang melangkah melalui salju cukup berbeda dari sauropoda yang berjalan lamban melalui lahan bertanah basah.

8: Quirks/perilaku menyimpang dari bumi di masa lalu telah membuat dinosaurus begitu besar

Mengapa dinosaurus terbesar di muka bumi jauh lebih besar daripada makhluk hidup terestrial hari ini? Tidak ada kekurangan penjelasan atas hal ini, termasuk gagasan bahwa gravitasi bumi berbeda pada masa lalu atau ada lebih banyak oksigen di udara. Tapi gravitasi pada zaman Mesozoikum adalah sama seperti saat ini, dan, pada kenyataannya, rekonstruksi kondisi masa lalu menunjukkan bahwa kandungan oksigen atmosfer mungkin benar-benar sedikit lebih rendah selama masa dinosaurus raksasa. Sebaliknya, dinosaurus seperti Supersaurus menjadi begitu besar karena dua faktor biologi mereka. Tidak hanya sauropod dan dinosaurus theropoda yang memiliki kantung udara khusus yang membuat kerangka mereka lebih ringan tanpa mengorbankan kekuatan mereka, fakta bahwa dinosaurus berkembang biak dengan meletakkan telur yang kecil memungkinkan mereka untuk menyiasati kendala reproduksi yang mencegah mamalia darat menjadi lebih besar.

9: Semua dinosaurus yang besar

Dinosaurus terbesar adalah sesuatu yang akan membakar imajinasi kita. Tapi tidak semua dinosaurus bertubuh raksasa. Bagian dari apa yang membuat dinosaurus begitu berkuasa adalah bahwa mereka menduduki berbagai ukuran tubuh, dari kecil hingga benar-benar raksasa. Di antara dinosaurus terkecil adalah dinosaurus seukuran burung merpati dan berbulu, seperti yang sejenis burung, yaitu Anchiornis dan yang berjenis theropoda, yaitu Scansoriopteryx. Dan tentu saja, bayi-bayi dinosaurus ini akan sangat kecil.

10: Dinosaurus mengalami kepunahan

Sebenarnya dinosaurus masih bersama kita. Meskipun yang terkenal dari semua bentuk non-unggas telah mati dalam kepunahan massal yang menghancurkan mereka 66 juta tahun lalu, tapi garis keturunan burung yang selamat terus berlanjut sampai hari ini. Memang, garis keturunan dinosaurus yang dikenal sebagai “burung” berevolusi sekitar 150 juta tahun yang lalu, dan jenis dinosaurus berbulu ini—dari Kolibri, burung unta hingga penguin—mengingatkan kita pada hari ini akan kerabat mereka yang hilang.

bumi

10 Entri Populer